Kamis, 06 September 2012

Pendekatan dan Metode dalam Pengajaran Remedial


A.Pendekatan dan Metode dalam Pengajaran Remedial
a. Pendekatan yang bersifat kuratif
Pendekatan ini diadakan mengingat kenyataannya ada seseorang/sejumlah siswa yang tidak mampu menyelesaikan program belajar secara sempurna sesuai dengan kriteria keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Untuk mencapai sasaran pencapaian dapat menggunakan berbagai pendekatan sbb:
Pengulangan
Pelaksanaannya dapat secara :
1) Individual, kalau ternyata yang mengalami kesulitan terbatas.
2) Kelompok, kalau ternyata sejumlah siswa dalam bidang studi tertentu mempunyai kesulitan yang sama.
Pengayaan/pengukuhan
Layanan ini dikenakan pada siswa yang kelemahannya ringan dan secara akademik mungkin termasuk berbakat dengan cara pemberian tugas yang dapat dikerjakan di rumah ataupun di kelas.
Percepatan (akselerasi)
Layanan ini ditujukan kepada siswa yang berbakat tetapi menunjukkan kesulitan psikososial (ego emosional) dengan jalan mengadakan akselerasi atau promosi yang lebih tinggi kepada program PBM utama berikutnya. Ada dua kemungkinan pelaksanaannya, yaitu :
1) Promosi penuh status akademinya ke tingkat yang lebih tinggi sebatas kemungkinannya,kalau memang siswa tersebut menunjukkan keunggulan yang menyeluruh dari semua bidang studi yang ditempuhnya dengan luar biasa.
2) Maju berkelanjutan bila siswa tersebut hanya unggul di beberapa bidang studi.
b. Pendekatan yang bersifat preventif
Pendekatan ini ditujukan kepada siswa tertentu yang berdasarkan informasi diprediksikan akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan suatu program studi tertentu yang akan ditempuhnya. Oleh karena itu, sasaran pokok dari pendekatan preventif ini adalah berusaha semaksimal mungkin agar hambatan-hambatan yang diprediksi itu dapat direduksi seminimal mungkin sehingga siswa yang bersangkutan diharapkan dapat mencapai prestasi dan kemampuan penyesuaian sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Pendekatan preventif bertolak dari hasil pre-test atau evaluasi reflektif. Atas dasar inilah, maka ada tiga kemungkinan teknik layanan pengajaran yang bersifat remedial, yaitu layanan pengajaran  kelompok yang diorganisasikan secara homogen, layanan pengajaran secara individual, dan layanan pengajaran  dilengkapi kelas khusus.
c. Pendekatan yang bersifat pengembangan
Pendekatan ini merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses belajar mengajar berlangsung. Sasaran pokok dari pendekatan ini adalah agar siswa dapat mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin dialami selama proses belajar mengajar berlangsung. Oleh karena itu, diperlukan peranan bimbingan dan penyuluhan agar tujuan pengajaran yang telah dirumuskan berhasil.

B.     PRINSIP PENGAJARAN REMEDIAL

Pada dasarnya proses, pelaksaan pengajaran remedial serupa dengan proses belajar-mengajar biasa (reuler). Namun perbedaannya terletak  pada dua prinsip /karakteritis berikut.

1.     Tujuan pembelajaran lebih diarahkan pada peningkatan (improvement) prestasi belajar siswa, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga setidak-tidaknya dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang dapat diterima (minimum acceptable performance) atau meningkatkan kemampuan penyesuaian kembali (readjustment), baik terhadap dirinya maupun lingkunganya.
2.     Strategi pendekatan (termasuk di dalamnya metode, teknik, materi, progam, bentuk/jenis tugas, dan lain-lainnya) lebih ditekankan pada pnyensuaian keragaman kondisi obyektif yang dapat dipandang sebagai modifikasi dari proses belajar biasa (konvensional-klasikal). Keragaman obyektif yang dimaksud dalam hal ini, seprerti kapasitas umum/khusus, motivasi, minat, aspirasi, pengetahuan, keterampilan dasar/prasaratan, sikap kebiasaan, kematangan/kesiapan, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk dalam modifikasi dalam hal ini antara lain pengulangan, percepatan, pengayatan, dan penggantian/subtitusi.
 C.    Bentuk/ remedial
Dengan memperhatikan pengertian dan prinsip pembelajaran remedial tersebut, maka pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain:
1.Memberikan tambahan penjelasan atau contoh
Peserta didik kadang-kadang mengalami kesulitan memahami penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang disajikan hanya sekali, apalagi kurang ilustrasi dan contoh. Pemberian tambahan ilustrasi, contoh dan bukan contoh untuk pembelajaran konsep misalnya akan membantu pembentukan konsep pada diri peserta didik.
2.Menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya

Penggunaan alternatif berbagai strategi pembelajaran akan memungkinkan
peserta didik dapat mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi,

3.Mengkaji ulang pembelajaran yang lalu.

Penerapan prinsip pengulangan dalam pembelajaran akan membantu peserta didik menangkap pesan pembelajaran. Pengulangan dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan media yang sama atau metode dan media yang berbeda.

4.Menggunakan berbagai jenis media

Penggunaan berbagai jenis media dapat menarik perhatian peserta didik. Perhatian memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Semakin memperhatikan, hasil belajar akan lebih baik. Namun peserta didik seringkali mengalami kesulitan untuk memperhatikan atau berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Agar perhatian peserta didik terkonsentrasi pada materi pelajaran perlu digunakan berbagai media untuk mengendalikan perhatian peserta didik.



D.Prosedur Pelaksanaan Remedial Teaching
Remedial teaching yang merupakan salah satu bentuk bimbingan belajar dapat dilaksanakan melalui prosedur sebagaimana berikut :
1) Meneliti kasus dengan permasalahannya sebagai titik tolak kegiatan-kegiatan berikutnya. Tujuan penelitian kembali kasus ini adalah agar memperoleh gambaran yang jelas mengenai kasus tersebut, serta cara dan kemungkinan pemecahannya. Berdasarkan penelitian kasus, akan dapat ditentukan siswa-siswa yang perlu mendapatkan remedial teaching.
2) Menentukan tindakan yang harus dilakukan. Dalam langkah ini, dilakukan usaha-usaha untuk menentukan karakteristik kasus yang ditangani tersebut. Setelah karakteristik ditentukan, maka tindakan pemecahannya harus dipikirkan, yaitu sebagai berikut :
a) Kalau kasusnya ringan, tindakan yang ditentukan adalah memberikan remedial teaching kepada siswa tersebut.
b) Kalau kasusnya tergolong cukup dan berat, maka sebelum diberikan remedial teaching, harus diberikan layanan konseling terlebih dahulu untuk mengatasi hambatan-hambatan emosional yang mempengaruhi cara belajarnya.
Berdasarkan karakteristik kasus tersebut, maka pada tahap kedua ini adalah membuat keputusan tentang cara mana yang harus dipilih. Untuk itu, beberapa pertimbangan yang dapat dipakai dalam mengambil keputusan, yaitu :
a) Faktor efektivitas, yaitu ketepatan tercapainya tujuan remedial teaching.
b) Faktor efisiensi, yaitu sedikitnya tenaga, biaya, dan waktu yang dipergunakan, namun hasilnya dapat seoptimal mungkin.
c) Faktor kesusilaan dengan jenis masalah, sifat individu, fasilitas, dan kesempatan yang tersedia.
3) Pemberian layanan khusus yaitu bimbingan dan konseling.
Tujuan dari layanan khusus bimbingan konseling ini adalah mengusahakan agar siswa yang terbatas dari hambatan mental emosional (ketegangan batin), sehingga kemudian siap menghadapi kegiatan belajar secara wajar. Bentuk konseling di sini bisa berupa pdikoterapi yang dilakukan oleh psikolog. Tetapi ada kalanya kasus ini dapat dilakukan oleh guru sendiri.
4) Langkah pelaksanaan remedial teaching.
Sasaran pokok pada langkah ini adalah peningkatan prestasi maupun kemampuan menyesuaikan diri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
5) Melakukan pengukuran kembali terhadap prestasi belajar siswa.
Dengan diselesaikannya pelaksanaan remedial teaching, maka selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dalam diri siswa yang bersangkutan dengan alat tes sumatif.
6) Melakukan re-evaluasi dan re-diagnostik.
Hasil pengukuran yang dilakukan pada langkah ke lima kemudian ditafsirkan dengan membandingkan dengan kriteria proses belajar mengajar yang sesungguhnya. Adapun hasil penafsiran itu dapat terjadi tiga kemungkinan, yaitu sebagai berikut :
a) Kasus menunjukkan kenaikan prestasi yang dihasilkan sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
b) Kasus menunjukkan kenaikan prestasi, namun belum memenuhi kriteria yang diharapkan.
c) Kasus belum menunjukkan perubahan yang berarti dalam hal prestasi.
Sebagai tindak lanjut dari langkah remedial teaching ada tiga kemungkinan :
a) Bagi kasus yang berhasil, maka selanjutnya diteruskan ke program berikutnya.
b) Bagi kasus yang belum berhasil sepenuhnya, diserahkan kepada pembimbing untuk diadakan pengayaan.
c) Bagi kasus yang belum berhasil, perlu didiagnosis lagi untuk mengetahui letak kelemahan remedial teaching untuk selanjutnya diadakan ulangan dengan alternatif yang sama.

1 komentar: